
Jakarta –
Layanan hemat yang diberikan perusahaan jasa transportasi digital (aplikator) kepada konsumen menuai protes dari kalangan ojek online (ojol). Hal ini karena dianggap akan menambah potongan atau komisi aplikasi pada setiap perjalanan yang diselesaikan pengemudi.
Namun begitu, layanan hemat yang diberikan aplikator tidak serta merta untuk membebani para pengemudi ojol. Direktur PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, layanan hemat yang disediakan pihaknya dilakukan untuk menjaga ekosistem.
“Kalau ke konsumen, seperti tadi saya bilang, ini sangat penting gitu. Justru yang menjaga sensitivitas, promo konsumen ekosistem. Itu ekosistem, itu sangat penting,” ujar Catherine kepada wartawan di Aroem & Cafe, Jakarta, Senin (19/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Catherine menjelaskan, besaran promo juga disesuaikan tiap daerah untuk mengukur permintaan dan suplainya. Ia menyebut layanan ini juga dihadirkan untuk memacu konsumen atau pengguna aplikasi.
Di sisi lain, Catherine juga mengatakan layanan promo 100% ditanggung oleh aplikator. Ia menambahkan, layanan ini juga untuk menjaga pesanan para pengemudi ojol.
ADVERTISEMENT
“Jadi menurut kita justru di situlah the balancing dari tugas kami sebagai platform untuk menjaga supaya level demand, level permintaan daripada order ini terus terjaga levelnya, kalau dari mitra-mitra daerah sebenarnya demen banget kalau lagi ada diskon. Karena kan kalau lagi banyak, diskonnya ditanggung 100% oleh aplikator. Jadi supaya mereka terus mendapatkan order yang stabil,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza R Munusamy menjelaskan, promo konsumen yang dihadirkan pihaknya berkaitan dengan segmentasi pasar. Segmentasi ini dilakukan untuk menjaga sensitivitas harga di level konsumen.
Ia menjelaskan, perbedaan layanan hemat ini juga dihadirkan untuk menjaga daya beli konsumen. Karenanya, Grab sendiri memberikan beberapa layanan tarif, mulai dari hemat, standar, hingga premium.
“Kenapa ada perbedaan jenis layanan? Karena kami mau menawarkan nih ke pelanggan dengan daya beli yang berbeda-beda,” jelasnya.
Ia menegaskan, layanan-layanan tersebut bersifat opsional bagi pengemudi ojol. Hal ini sejalan dengan marwah layanan jasa transportasi digital, yakni fleksibilitas bagi para mitra pengemudi ojol.
Tirza menambahkan, berbagai layanan yang diberikan Grab tidak selalu dipertahankan. Ia menyebut, pihaknya juga tetap melakukan evaluasi terhadap sejumlah layanan yang kurang diminati.
“Apapun jenis layanannya, yang bisa kami tegaskan adalah semua sifatnya opsional, boleh ambil boleh tidak. Karena lagi-lagi fleksibel dan betul-betul terserah mitra pengemudi, kalau kurang cocok, nggak suka, boleh nggak usah lanjut dan tidak ada penalti,” imbuhnya.
Simak juga Video: SPAI Dorong Pemerintah Buat Regulasi untuk Lindungi Pengemudi Ojol
(rrd/rrd)